Adekku baru saja mengirim foto Umar, keponakanku berusia 2 tahun yang tinggal di Palembang.
” Yukcha asap mulai tebal sekali”
” Anak Anak mulai batuk” Sambungnya lagi
Terus terang aku jadi khawatir, terbayang Umar yang lucu dan pintar harus beresiko menghadapi banyak sekali zat berbahaya dan ancaman penyakit akibat asap.
Apalagi di tahun 2015 yang lalu, Anak dari seorang temanku terpaksa dirawat di Rumah Sakit karena terpapar Pneumonia.

Tidak, Tentu saja aku tidak mau hal buruk tersebut terjadi pada Anak Anak Indonesia. Mereka calon penerus bangsa ini. Nggak boleh terjadi infeksi/sakit yang membahayakan jiwa mereka.
“pakai masker kalau harus keluar rumah ya, jangan lupa maskernya diganti dengan yang lebih baik” Pintaku pada adikku
Dia mengiyakan dan bilang akan segera ke apotik terdekat. Apalagi setelah aku bercerita tentang pneumonia. Bukan ingin membuat cemas dan khawatir. Tapi berjaga jaga tentu saja boleh.
Aku pun menceritakan beberapa waktu lalu, Amma Fika mengikuti Talkshow Ruang publik. Acara yang diselenggarakan di Lapangan Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta. Merupakan kerjasama KBR, Radio 89.2 Power FM dan save the children.
Acara tersebut disiarkan secara langsung melalui radio 89.2 FM dan diharapkan juga dapat disimak dan didengarkan oleh para masyarakat yang tidak hadir dilokasi acara.

Beberapa Narasumber sudah aku kenali sebagai praktisi kesehatan. Karena seringkali ikut acara acara Kampanye kesehatan maupun seminar awam dari Kementrian Kesehatan. dr. Windra Woworuntu, M. Kes Direktur P2PML Kemenkes RI dan dr. Erna Mulati. MSc, CMFM Direktur kesehatan keluarga, Kemenkes RI adalah dua orang yang sering sekali aku lihat mengisi acara kesehatan.
Narasumber berikutnya adalah dr Madeleine Ramdani Jasin Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Ibu Selina Patta Sumbung, Ketua Yayasan Save the Children dan Bayu Oktara, Public Figure.
Kamu perlu mewaspadai pneumonia pada anak anak, ujarku pada adekku Redina.
“Biasanya gejala awal berupa batuk dan gangguan pernapasan” Lanjutku lagi.
Bahayanya, Penyakit infeksi paru-paru ini, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan gangguan serius pada anak, bahkan berakibat fatal, terutama anak usia di bawah lima tahun.
Bahkan cerita dari Ibu Selina tentang Anak anak dari sebuah daerah di Indonesia Timur yang meninggal dunia karena penanganan yang salah dan terlambat. Anak tersebut hanya diberi parasetamol karena dikira flu dan batuk saja.
Sungguh sangat disayangkan ya. Padahal bila ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa disembuhkan.
Untuk kita ketahui penyebab penyakit pneumonia cukup beragam, mulai dari bakteri, jamur, serta sejumlah virus. Bahkan virus flu juga dapat memicu pneumonia pada anak.
Apalagi untuk anak anak dibawah usia lima tahun, belum memiliki sistem imunitas yang baik. Sistem Imunitas di tubuh mereka tidak mampu membasmi infeksi awal yang ringan, sehingga infeksi dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia. Pneumonia pada anak dapat menyebabkan sulit bernapas dan asupan oksigen berkurang.