Sepatunya cakep ya fik. Beli dimana? berapa? todong teman teman saat aku share foto sepatu yang kubeli ke group whatsapp. Yes memang cakep sih sepatu ini. Dengan design yang sebenarnya sederhana saja, tapi jadi istimewa karena bahan kulitnya adalah kain wastra nusantara. Ya kain tenun sumba.

IMG_20190911_131844

Sebenarnya nggak sengaja menemukan sepatu ini saat mengunjungi Kriya Nusantara 2019. pasti kamu belum pada tahu kan apa sih kriya nusantara itu?

Yuk mari menyimak penjelasanku.

Beberapa hari yang lalu aku mengikuti Temu Netizen 2019 di sebuah restoran di bilangan jakarta selatan. Temu netizen ini bukan acara biasa. Tapi sebuah event yang diselenggarakan oleh Kementrian Kominfo dalam rangka menyebar luaskan kegiatan Kriya Nusa 2019.

IMG_20190909_103735

Kriya Nusa sendiri merupakan sebuah pameran nasional yang memamerkan aneka kerajinan khas Indonesia dari berbagai propinsi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Dekranas Indonesia dalam meningkatkan serta memperkenalkan kerajinan nasional Indonesia lebih luas lagi.

Kriya Nusa yang diadakan di Balai Kartini Jakarta mulai dari 11 September hingga 15 September ini ditujukan sebagai wadah promosi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  Pameran bertema ” Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan melalui pengembangan kreativitas dan kewirausahaan ini mengusung ikon daerah Nusantara dari Sumatera Barat Berupa Motif Pucuk Rabuang, seperti yang diinformasikan oleh ibu Euis Saedah Sekretaris Jenderal Dekranas saat Temu Netizen Kriya Nusa beberapa hari lalu.

Ibu Euis Saedah
Ibu Euis Saedah

Motif Pucuak Rabuang ini melambangkan pepatah muliah di usia mudah, lebih lagi di usia dewasa.  Bambu yang masih kuncup sangat lembut dan begizi di santap.  Dan setelah pohon menua ia berdiri kokoh, menjulang tinggi namun merunduk rendah hati.  Bagus banget ya gaes artinya.

Berdasarkan informasi dari Ibu Euis Saedah lagi, Pameran Kriya Nusa ini sejatinya diikuti oleh dekrasnada seluruh indonesia yang memfasilitasi pengrajin di wilayahnya masing masing. Disambung oleh Ibu Triana Rudiantara Ketua Bidang Humas Promosi dan Publikasi Kriya Nusa. Dari 246 Stan yang terdiri dari 37 stan Kementrian dan BUMN, 170 stan Dekranasda, 25 Stan Individu, 8 stan mitra dan 6 stan asosiasi.

Kriya Nusa 2019 kali ini lebih istimewa dari kriya nusa tahun sebelumnya, karena akan banyak sekali kegiatan yang juga dilangsungkan.  Apalagi acara pembukaan juga dimeriahkan dengan peluncuran dua buah buku yang dibuat oleh Dekranas yakni Cerita Serat Menjadi Tenun dan songket minangkabau.  Dari cerita Ibu Triana pula, kami para audience yang hadir di acara temu netizen Kriya Nusa jadi tahu bahwa Songket Minangkabau merupakan kain tenun terbaik 4 besar dunia. Keren nggak sih?

Selain itu Pameran Kriya Nusa 2019 ini juga tidak dipungut bayaran untuk tiket masuk. Alias Gratis.   Nah semua produk di Kriya Nusa merupakan produk best of the best karena merupakan pilihan dari Dekrasna Daerah.  Barang barangnya otentik, original serta bukan pabrikan.  Semua produk didatangkan langsung dari pengrajin di daerah.  Harga juga lebih terjangkau karena tidak ada biaya stan. Jelas Ibu Triana yang hari itu cantik sekali dalam balutan baju kurung khas Indonesia.

Ibu Triana Rudiantara
Ibu Triana Rudiantara

Nah setelah mengikuti Temu Netizen itulah aku dan beberapa teman teman niat banget untuk hadir di hari pertama Kriya Nusa. Kenapa hari pertama? karena barang masih komplet.   Benar saja sampe pusing mau beli yang mana duluan hihih. Sekilas pengalamanku berkeliling Kriya Nusa di hari pertama

Pengalaman belanja barang di Kriya Nusa

Begitu masuk gedung kami memulai dari stan sebelah kiri dahulu.  Stan Papua adalah stan yang pertama kami kunjungi.  Keren banget Deperindag Papua.  Di stand tersebut ditawarkan aneka produk kerajinan khas papua. Dari mulai ukiran, tas anyaman, ikat kepala sampai kue kering.  Aku nggak sempat berlama lama disitu karena stannya rame.

Di stand Cirebon
Di stand Cirebon

Sebagian pada numpang foto.  Ya berbaik sangka saja selain berfoto juga membeli ya. Hihihi.  Berikutnya kami mengunjungi stan Malinau, yang kain kain tenun khas dayaknya cakep cakep sekali.  Hiks sayang budgetku belum mampu beli kain tenun yang asli banget begitu. Semoga nanti ada rezekinya ya.  Sekarang mah mupeng dulu.

Di stand Kabupaten Kapuas aku bertemu Bule yang tertarik dengan anyaman tikar khas daerah ini.  Entah apa yang diperbincangkan oleh mereka. Karena kan ga baek ya nguping pembicaraan orang lain.  Tapi kalau tidak salah dengar sih Bule tersebut tertarik untuk membuat tikar anyaman bambu dan minta dikirimkan ke alamatnya.  Memang bagus sih anyamannya karena menggunakan serutan rotan yang halus gitu.

Di Stand Kapuas
Di Stand Kapuas

Di stand Jawa Barat aku nggak bisa merapat, karena ibu ibu sudah menyerbu tumpukan kain kain batik. Padahal aku juga kan pengen ikutan juga.  Jadilah kami melipir ke stand Cirebon. Nah rupanya di Cirebon ini terkenal dengan pengrajin rotan.  Kalau di Kapuas tadi dibikin anyaman. Kalau di cirebon dibikin cermin cermin unik. Kata Bapak penjaga Stannya sih tiap bulan mereka bisa laku sekitar 1000 pcs loh. Huwaa keren amat ya.

Karena niat awal aku memang mencari kain batik.  Aku ikutan jongkok di tumpukan batik stand Solo.  Hahahah temenku Farah sampe kapok menemaniku keliling. Katanya dia takut kalap jadi ikutan belanja. Alhamdulillah aku membeli kain batik yang kuinginkan disini.  Setelah itu kami berkeliling lagi ke stan kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Jambi, Lampung dll Masyaallah cantik cantik semua kain dan tenunnya.

Sayang kantong sobat missqueenku belum bisa sepakat mengeluarkan dana jutaan untuk sehelai wastra nusantara, jadilah aku beli yang ratusan dulu saja. Salah satunya adalah sepatu seperti yang kuceritakan di atas.

Nah menurutku berkunjung ke pameran seperti ini sangat penting bagi masyarakat.  Apalagi keluarga yang masih punya anak kecil. Selain bisa membeli produk produk berkualitas. Juga dapat memperkenalkan kebudayaan secara langsung ke anak anak kita.  Jangankan anak anak. Seusiaku pun jadi belajar. Bahwa Indonesia itu kaya banget. Contohnya saja, walau satu propinsi, tiap tiap kabupaten punya khas dalam membuat kain tenun/songket/batiknya. Belum lagi kerajinan tangan yang lain. Perhiasan perak, barang pecah bela, perhiasan emas, makanan khas. Sangat beraneka ragam.

Alhamdulillah merasa beruntung bisa ikutan acara kriya nusa.  Untunglah Mekominfo memberikan informasi mengenai acara ini di socmed, berita, televisi dan lain lain. Sehingga bisa diketahui oleh masyarakat umum.

Semoga Kriya Nusa berikutnya dapat digelar kembali dengan lebih semarak.  Dan jangan lupa yuk ikutan hadir juga.

Leave a Reply

Your email address will not be published.