Apakah benar, MPASI yang Benar Membentuk Pola Makan yang sehat saat dewasa? Yuk Mari sama sama Kita cari tahu melalui artikel ini. Karena menurutku pribadi pasti ada keterkaitannya.
Dulu waktu Tanteku yang seorang Dosen gizi mengadakan penelitian tentang MPASI di sebuah desa di Kabupaten Lahat. Banyak ditemukan ibu ibu yang salah kaprah mengenai MPASI. Salah waktunya, salah menunya. Menurutku begitu.
Dari cerita Tanteku, banyak ibu ibu yang saking semangatnya memberi MPASI tapi sayangnya tidak tahu ilmunya. Mungkin mereka sekedar mendengar sebagian sehingga yang terekam di ingatan juga sebagian.
Ada yang sudah memberikan anaknya MPASI sejak usia 3 bulan. Walau berupa pisang yang digerus dengan sendok. Ada juga yang memberikan MPASI anaknya buah apel saat umur 4 bulan. Buahnya dicincang cincang kecil.
Masyaallah nggak kebayang nanti usus dan organ dalam si bayi yang belum sempurna, bakal kesulitan saat mengkonsumsi menu tersebut. Dan benar saja, mereka juga memilih buah buah import dengan alasan buah import lebih bergizi.
Padahal tidak demikian. Untunglah aku sudah sering ikut kegiatan talkshownya Danone. Yang memang peduli pada Nutrisi dan lingkungan, sehingga talkshownya benar benar bermanfaat untuk dipraktekkan sehari hari.
Apalagi pematerinya biasanya adalah Doktor Dan dokter berpengalaman di bidangnya. Kita bisa mendengarkan, menyimak sekaligus bertanya di acara talkshownya Danone.

Hari itu giliran dr. Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrhepatologi yang menjelaskan bagaimana pemberian MPASI yang benar dapat membentuk Healthy eating habbit sehingga mendukung tumbuh kembang optimal.
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Seperti yang Kita semua tahu. Perkembangan otak maupun organ dalam paling optimal adalah di Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan. Yakni selama janin berada dalam kandungan, hingga bayi usia 0 hingga 24 bulan.
Bukan berarti Masa usia lain tidak Penting. Tetapi landasan utama agar tumbuh kembang optimal memang berada di fase ini.
Makanya Ibu hamil wajib makan Makanan bergizi dan Kaya akan zat besi, asam folat serta mikronutrien lain yang walau jumlahnya sedikit tapi cukup Penting dalam pertumbuhan janin terutama pertumbuhan otaknya.
Begitupun saat menyusui. Agar ASI yang dihasilkan deras berkualitas si Busui juga wajib makan menu bergizi dan seimbang.
Namun setelah bayi berusia 6 bulan, kebutuhan kalori/gizinya sudah tidak tercukupi lagi hanya dengan pemberian ASI. Makanya menu pendampingan ASI sudah dapat diberikan sejak sekarang
Begini aturan pemberian MPASI yang benar.
Mpasi sejatinya adalah pengenalaan makanan padat kepada bayi, awal mula belajar makan, belajar mengunyah. Karena itu masa perkenalan makanan padat dapat dibagi menjadi beberapa tahap.
Yaitu pada Anak usia 6-12 bulan, Masa perkenalan makanan padat. Pada usia 12-24 bulan adalah masa perkenalan makanan keluarga. Tekstur, porsi, hingga frekuensi makanan anak perlu disesuaikan dengan sesi tahapan pertumbuhan.
Terkadang ada bayi yang kurang dari 6 bulan namun dengan saran dari dokter anak, sudah dapat diberikan MPASI. Bagaimana ciri ciri anak yang siap diberikan MPASI?
1. Kepala anak sudah dapat tegak dan terlihat stabil saat duduk dan ditopang.
2. Bayi dapat berusaha “push up” dengan siku lurus dari posisi berbaring”
3. Anak sudah refleks menjulurkan lidahnya bila disodori makanan. Dan kegiaran melepeh/meludah berkurang
4. Koordinasi mata, tangan dan mulut pada anak sudah lebih baik.
Nah bila ananda menunjukkan ciri ciri tersebut walau usianya belum 6 bulan, bunda bisa konsultasi terlebih dahulu ke dokter Anak apakah ananda sudah siap mendapatkan MPASInya.
Dokter Frieda juga menyarankan mengenalkan Sayur terlebih dahulu ke anak, baru buah. Karena rasa sayur yang unik, kadang membuat anak tidak menyukai sayur. Jadi sebaiknya sayur diperkenalkan terlebih dahulu. 10-15 kali agar lidah anak terbiasa dan akhirnya menyukai rasanya. Sedangkan buah, biasanya tidak terlalu sulit dikenalkan ke anak. karena rasanya yang manis.
Anak usia 6-24 bulan, masih sangat membutuhkan Zat Besi dan protein dalam pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Karena itu makanan yang diberikan harus yang sesuai gizi seimbang. Protein hewani yang mengandung banyak zat besi harus sering dimasukkan dalam menu anak.
Banyak informasi hoax yang beredar di Instagram terkait MPASI. Salah satunya pemberian pure buah dan sayur pada bayi usia MPASI. Padahal menurut dokter Frieda. Menu makanan yang harus dikonsumsi Bayi 6-12 adalah cereal dan protein hewani terlebih dahulu.
Buah dan sayur tetap boleh diberikan, tapi sekedar untuk pengenalan rasa, bukan menu utama. Bubur Tim dengan Ati ayam, atau telur merupakan salah satu contoh menu MPASI yang cocok diperkenalkan pada usia 6 bulan.
Sebagai rangkuman, berikut ini adalah prinsip yang dapat bunda pedoman dalam pemberian MPASI.
1. Cukup Asi saja untuk anak usia 0 hingga 6 bulan
Pada usia 0-6 Bulan saluran pencernaan bayi belum sempurna, maka bayi akan mengalami kesulitan bila diberikan makanan padat. Karena ginjal bayi usia 0-6 bulan belum mampu mengatasi beban protein yang tinggi. Protein dalam asilah yang mampu diterima dan mudah diurai oleh bayi usia 0-6 bulan. Anak yang dipaksa mendapat mpasi dini kemungkinan mengalami infeksi dikemudian hari.
2. Berikan Asi Sesuai Keinginan Anak
Setelah berusia 6 bulan, kebutuhan energi/makan anak akan meningkat. Asi saja tidak cukup, walaupun begitu setelah anak diberikan MPASI. Anak tetap harus diberikan asi sesuai keinginan anak, hingga usia anak 2 tahun.
3. Terapkan Responsive Feeding
Banyak hasil studi klinis menunjukkkan bahwa selain jumlah asupan makanan, cara pemberian makanan juga mempengaruhi status gizi anak.
Anak yang makan dengan lahap dan gembira menunjukkan status gizi yang lebih baik daripada yang dipaksa untuk makan.
Membiasakan anak untuk makan di tempatnya (Meja makan), tidak terditraksi dengan kegiatan lain (misal tidak sambil menonton tv, tidak sambil menonton youtube, tidak sambil main hape) akan memberikan kebiasaan positif hingga dewasa nanti.
4. Mulailah Pemberian Makanan Tambahan Secara Bertahap.
Prinsipnya adalah tetap memberikan Asi hingga 2 tahun dan memberikan makanan dengan jumlah yang bertahap. Sejak usia 6 bulan dimulai dengan porsi yang masih sedikit dan konsistensi cair. Bertahap makin lama porsi makin bertambah dan makanan semakin padat.
5. Tingkatkan Frekuensi Pemberian Makanan Secara Bertahap.
Seiring pertumbuhan usia bayi, kebutuhan energinya pun meningkat. Ini juga menyebabkan anak membutuhkan makan yang lebih banyak seiring bertambahnya usia.
Frekuensi pemberian Asi juga akan berkurang dengan sendirinya saat bayi bertambah besar. Karena itu Frekuensi makan harus ditingkatkan untuk mengejar kekurangan energi yang dapat dipenuhi dari makanan. Anak usia 6-12 perlu mendapat MPASI sebanyak 2-3 x, sedangkan anak usia 12-24 bulan perlu mendapat MPASI sebanyak 3-4 x.
6. Makanan MPASI harus yang memiliki gizi tinggi
MPASI memiliki peranan sangat penting sebagai pemasok sumber energi selain asi. Juga sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam masa tumbuh kembang 1000 HPK.
Karena itu pilihlah menu makanan yang mengandung gizi seimbang. Ada karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mulai diperkenalkan pada buah dan sayur sebagai sumber serat.
Bahan makanan lokal sangat penting untuk diutamakan sebagai bahan MPASI. Selain tersedia banyak, mudah ditemukan juga tidak kalah bergizi dengan bahan makanan import.
Pemberian protein hewani lebih diutamakan untuk menu MPASI dibanding protein nabati. karena protein hewani lebih cepat terserap oleh sistem pencernaan anak.
Dan yang tidak kalah penting adalah, proses memasak dan keamanan pangan. Agar MPASI aman dikonsumsi oleh bayi kita.
Pemberian makanan Pendamping asi instant juga tidak bermasalah, ujar Dokter Frieda. Karena pembuatan MPASI pabrikan sebenarnya sudah sesuai standar yang dianjurkan. Kelebihannya adalah kandungan nutrisi di MPASI instant sudah terukur dan juga higienis.
Bila kita sebagai orang tua tidak sempat membuat sendiri MPASI, bisa menggunakan MPASI Instant sebagai sarana pemenuhan kebutuhan makan anak. MPASi Instant juga bermanfaat saat di dalam perjalanan mudik. Karena mudah dibuat dan lebih aman disimpan.
Oke Bunda sampai disini dulu ceritaku mengikuti talkshow tentang MPASI dari Danone. Semoga dapat diterima dan dipahami. Sampai bertemu di edisi berikutnya.
wah informasinya lengkap banget bun, terimakasih ya 😀