” Keluargamu tinggi tinggi ya Fik” Ujar teman sekelasku dulu di SMU saat mereka berkunjung untuk silahturrahim lebaran. Kebetulan saat itu OM, Tante dan para sepupu juga berkumpul di Rumah Nenek kami. Mereka melihat langsung bagaimana keluargaku memang memiliki perawakan tinggi besar. Rata rata lelakinya bertinggi 175 cm ke atas bahkan adek laki lakiku ada yang tingginya 183 cm. Yang perempuannya pun rata rata diatas 160cm.
Dulu belum ada tuh istilah stunting atau perawakan pendek. Baru sekarang saja sering terdengar istilah seperti itu. Memang ayahku sih tidak terlalu tinggi, dulu beliau lahir pas zaman penjajahan Jepang. Kata nenekku beliau tidak cukup gizi waktu kecilnya. Kabarnya malah cuma dikasih air cucian beras atau air tajin saja. Untunglah tidak ada masalah dengan kecerdasan Bapak. Bapak memang berperawakan pendek tapi otaknya pintar. Tinggi bapak cuma 165 cm jomplang sekali dengan adik adiknya yang lahir di masa kemerdekaan. Omku 180 Cm tingginya.
Untungnya, anak anak laki laki dari Bapak jauh melampau tinggi Bapak. Karena kami diberi gizi yang cukup waktu kecil dulu. Kebiasaan minum susu salah satu kebiasaan warisan keluarga turun temurun dari zaman kakek nenekku dulu. Kami kecil suka sekali minum susu. Bahkan setelah sebesar ini pun masih minum susu. Biasanya minimal 1 gelas sehari. Bahkan generasi ketiga, keponakan keponakanku pun masih gampang sekali minum susu.
Namun tidak dengan suamiku. Mungkin karena beliau tidak terbiasa sejak kecil minum susu. Bang Fachrie sedikit sulit bila disuruh minum susu tiap hari. Apalagi perawakan badannya kurus. Harusnya kan bisa dibantu menambah kalori dari Susu. Rupanya ada alasan kenapa beliau tidak suka susu. Selain merasa eneg dan mual saat minum susu. Beliau sering kali mengalami sakit perut atau diare setelah minum susu. Seperti anak anak saat diberi susu kental manis. Yak jadi menyebabkan diare.
Aneh sekali memang, dibanding aku yang memang lebih kebal lambungnya. Aku aman aman saja minum susu jenis apapun. Tapi tidak dengan suamiku. Apa dia punya alergi protein susu sapi ya?. Hmmm sayang sekali, padahal susu gizinya bagus untuk tubuh kita. Untungnya seorang teman yang juga memiliki intoleransi laktosa memberikan kabar baik padaku. ” Fik cobain deh susu Kin Fresh Milk, susu ini diperaH dari Sapi A2, mungkin cocok untuk suamimu”

Apa itu Susu A2
Susu A2 merupakan susu yang dihasilkan sapi perah. Namun bedanya dengan susu sapi biasa. Susu A2 diambil dari Sapi A2. Bila susu biasa mengandung dua tipe protein beta-casein yakni A1 dan A2. Maka susu dari Sapi A2 hanya mengandung A2 protein beta casein. Jadi susu A2 merupakan produk susu yang hanya memiliki kandungan protein A2 dari sapi khusus yang telah diseleksi secara ketat. Susu A2 ini sudah lama dipasarkan dan dikonsumsi di benua Australia, dan Amerika

Susu A2 Lebih Sehat
Apa benar susu A2 lebih sehat? pada susu biasa kandungan susu A1 adalah 40% dan kandungan susu A2 sebanyak 60%. Susu A1 memiliki asam amino histidin yang terletak pada posisi n67 dalam rantai protein. Sementara susu A2 memiliki asam amino prolin. Dalam proses pencernaan, susu ini harus dipecah oleh protein pencernaan. Ketika sampai pada protein A1, enzim tubuh memecahnya pada histidin yang kemudian menciptakan fragmen protein yang disebut dengan senyawa beta- caomorphin -7 (bcm-7).
Fragmen inilah yang mempengaruhi pencernaan dan menghasilkan serangkaian gejala yang mirip dengan intoleransi laktosa seperti ketidaknyamanan perut, perut begah, kembung dan diare yang terjadi setelah mengkonsumsi produk susu. Namun pada susu A2 tidak terdapat BCM-7, karena tidak memiliki asam amino prolin. Sehingga dinilai lebih bersahabat untuk fungsi pencernaaan. Selain itu senyawa amino prolin yang terkandung dalam susu A2 dinilai bermanfaat dalam menjaga otot dan sendi. Prolin juga berperan dalam produksi sel dengan memecah protein yang berguna bagi kulit terlebih saat terluka sehingga mengurangi peradangan atau pendarahan.
Produk SUSU SAPI A2
Nah kabar baiknya adalah aku sekarang bisa menemukan kebaikan susu A2 dalam produk KIN fresh milk, susu berkelas dari sapi teratas. Dengan 3 rasa pilihan, original, coklat dan kopi. Susu Kin Fresh Milk terbuat dari 100 % susu segar, alami tanpa ada tambahan maupun pengurangan bahan kandungan alami susunya. Tidak menyebabkan diare. Dan praktis.
Susu Kin Fresh Milk tersedia di minimarket maupun supermarket dalam kemasan botol higienis ukuran 200 ml. Botolnya juga bisa di daur ulang loh. So kalau kamu pingin kebaikan susu tapi punya masalah pencernaan. Coba deh KIN Fresh Milk A2. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa check di socmednya Kinfresh ya
website : www.kindairy.com
instagram : @kindairyid

1 Comment