
Pesan Menteri Perindustrian Ir. Airlangga Hartanto, MBA, MTT “Jangan berhenti belajar jika ingin sukses dimasa yg akan datang.”
Tentu saja itu bukan pesan untuk ibu ibu macam Kita Mom. Itu pesan beliau kepada generasi z yang memang sekarang sedang jadi pelajar. Beliau memberikan pesan tersebut saat mengakhiri acara Obsat yang ke 202 sepekan lalu.
Apa sih obasat itu. Obsat adalah sebuah diskusi santai yang dibuat oleh beritagar dot id yang berdurasi setiap bulan sekali. Dengan beragam tema yang sedang hangat di Indonesia. Konon dulu saat beritagar masih berkantor di Langsat Mayestik, obsat ini sering disebut obsat Langsat.
Aih kanget ya sama obsat Langsat. Dulu Saya sering ikut loh. Karena memang walau acaranya selalu malam tapi karena lokasi dekat dari rumah ya tidak masalah. Apalagi makan malam di acara Obsat itu selalu ditunggu Karena selalu enak. Pernah menunya Soto, atau paling sering ya angkringan segrobak grobaknya.
Acara yang ini juga begitu sih mom. Kita Audience diberi makan malam dulu. Yang enak, buanyak jadi nggak perlu berebutan kayak rebutan sembako. Xixiixi ya tertib dunk Masa makan rebutan?. Sambil menikmati makan malam sambil nunggu kedatangan Pak Mentri yang dikabarkan mungkin terlambat. Karena ternyata penerbangan beliau delay.
Acara pun lantas segera dimulai begitu Pak Mentri hadir ditengah tengah kami. Alhamdulillah walau terlihat agak capek, beliau memberikan materi tetap dengan performa yang baik. Banyak sekali yang beliau sampaikan mengenai Indonesia Making 4.0
Apa itu Indonesia Making 4.0?
Perkembangan revolusi industri telah mencapai industri ke-empat.
1. Revolusi industri pertama, yaitu ketika penemuan mesin uap yang mendorong mekanisasi proses industri.
2. Revolusi industri kedua, yaitu penerapan konsep produksi massal, penggunaan mesin bertenaga tinggi.
3. Revolusi industri ketiga, yaitu penerapan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi
4. Revolusi industri keempat, yaitu integrasi dunia online dengan produk industri untuk peningkatan efisiensi nilai proses industri.
Nah sekarang ini Kita sudah sampai di era revolusi ke empat. Ciri khasnya adalah beberapa jenis pekerjaan telah hilang dan beberapa jenis pekerjaan kini muncul.
Dulu, waktu alarm belum ditemukan. Ada loh pekerjaan yang namanya alarm man. Tugasnya membangunkan orang orang sesuai kebutuhan. Woww emezing yak. Walau yang jadi pertanyaanku sebagai Generasi Y adalah. Itu yang bangunin mas alarm mannya siapa dunk? Xixixxi
Nah sekarang ini banyak pekerjaan baru yang muncul. Salah satunya content creator. Blogger dan YouTuber misalnya. Sekarang ini profesi ini cukup menjanjikan loh.
Karena itu, selain bapak Mentri. Dihadirkan pula dik Eno Bening. Jika Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT telah menjelaskan konsep industri 4.0 “Making Indonesia 4.0”, Eno Bening, seorang content creator, menerangkan bahwa industri 4.0 saat ini sangat terasa. Sebagai contoh, jika belasan tahun lalu aktivitas bangun tidur di hari minggu adalah menonton televisi di pagi hari, kini masyarakat lebih gemar menonton YouTube dan membuka media sosial
Lalu, apa langkah terbaik, persiapan yang dapat dilakukan anak muda untuk menghadapi perkembangan industri?
Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT menjawab:
Dari pendidikan, masyarakat perlu memahami bahasa asing dengan baik. Selain bahasa, ada pun statistik dan coding pun perlu dipahami agar dapat berpartisipasi dalam industri digital. Dalam hal ini, pemerintah menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung keinginan masyarakat. Sehingga yang dibutuhkan adalah keinginan anak muda untuk dapat ikut berpartisipasi dalam industri 4.0.
Pak Mentri juga menyinggung soal program santripreuneur. Santripreneur, adalah salah satu upaya pemerintah mendorong para santri untuk memproduksi kebutuhan pokok, semisal air kemasan dan roti, untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan di masyarakat luas. Ke depan, pemerintah berencana mendukung santripreneur dengan membuat pemasaran sendiri dengan memanfaatkan smartphone. Dengan program santripreneur, pemerintah ingin mendorong para santri agar dapat ikut menjadi entrepreneur.
Apakah tantangan terbesar mewujudkan “Making Indonesia 4.0”
Menurut Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT, dengan ekonomi digital kita harus punya mental yang mau menerima perubahan, selain itu penting untuk tidak pernah berhenti belajar, lalu perlu disadari juga bahwa kreativitas adalah bentuk tim, bukan individual, terutama dalam era digital. Maka dari itu, kolaborasi dan me-manage ego itu adalah hal yang penting.
Nah acara pun ditutup dengan wefie bersama dan peluncuran tvc pertama tentang Indonesia Making 4.0. Semoga para Generasi milenial yang nantinya akan menjadi bonus demografi di tahun 2030 dapat melaksanakan Indonesia Making 4.0 dengan sebaik mungkin. Sehingga Ekonomi Indonesia yang sekarang Baru peringkat 16 bisa melaju menjadi peringkat ke 7 dengan penerapan revolusi 4.0. Dan hasilnya bisa menjadikan rakyat Indonesia lebih sejahtera.

yes, kita memang kudu mempersiapkan diri untuk menghadapi era ini, biar gak ketinggalan…
Amiin bisa ke7 karena peluang dan kekayaan negara ini masih banyak yang belum di gali