Sedih banget waktu baca berita kematian seorang teman yang sedang PTT ke Indonesia Timur. Penyebabnya penyakit Malaria. Kok bisa? Ya memang bisa malaria masih jadi ancaman di beberapa wilayah di Indonesia Timur terlebih Papua. Kalau di Jakarta, malaria sudah di eliminasi. Tidak dengan di Papua.
Aku dapat fakta ini dari paparan Dr Elizabeth Jane saat mengikuti diskusi ttg malaria di kemenkes beberapa waktu lalu. Ternyata banyak sekali fakta ttg malaria yang aku nggak ketahui selama ini. Aduh sedih ya. padahal penyakit ini berbahaya, tidak kalah dari demam berdarah.
Fakta Mengenai Malaria
Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung parasit plasmodium. Nyamuk Anopheles ini hanya Alan menggigit pada malam Hari. Ada Lima jenis parasit plasmodium yang bisa menyebabkan malaria, untuk di Indonesia kasus malaria paling banyak disebabkan oleh plasmodium falciparum dan plasmodium fivak
Gejala Malaria
Gejala penyakit ini akan muncul setelah digigit oleh nyamuk yang sudah terinfeksi parasit plasmodium. Masa inkubasinya tergantung jenis parasit yang menginfeksi. Untuk plasmodium falciparum adalah sekitar 1-2 minggu. Sedangkan plasmodium vivak adalah 2-3 minggu.
Gejala awal dari malaria adalah
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Keringat dingin
- Mual dan muntah muntah
- Nyeri otot
- Diare
- Anemia
- Kejang
- Dan tinja berdarah
Sayangnya pada Masa inkubasi awal, gejala seperti demam dan nyeri kepala seringkali hanya bersifat ringan sehingga mirip dengan gejala penyakit ringan biasa.
Pengobatan
Pil kina dan beberapa jenis obat lainnya sudah tidak relevan lagi dengan parasit plasmodium yang ada di darah pasien malaria di Indonesia yang sudah resisten dengan obat ini.
Sekarang dari kementrian kesehatan Indonesia, sudah memberikan artemisin-based combination therapies atau disebut dengan ACT.
Pencegahan
Penyakit Malaria ini sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. Untuk itu lebih baik mencegah daripada mengobati. Jakarta sendiri sudah termasuk Kota dengan status eliminasi malaria. Sesuai dengan tujuan Pemerintah dalam Sustainable Development Goals 2030 yakni mengeliminasi Malaria diseluruh daerah Indonesia. Indonesia timur tepatnya di Papua masih menjadi daerah dengan endemis malaria yang sangat tinggi.
Hal yang dapat Kita lakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles betina
1. Menggunakan kelambu untuk tidur pada malam Hari. Bisa juga dengan menyemprot obat nyamuk tiap 8 jam, atau mengoles lotion anti nyamuk tiap 4 jam
2. Membersihkan rumah dan genangan air. Menutup sumber air bersih. Menaburkan bubuk abate pada wadah tampungan air
3. Menjaga lingkungan rumah dari genangan air yang tidak dikehendaki. Menimbun/menutup sumber air yang sudah tidak diperlukan.
4. Menanam tanaman yang wanginya tidak disukai oleh nyamuk seperti serai, lavender dll. Memotong tanaman tersebut dan meletakkannya di sudut sudut yang banyak nyamuknya.
5. Menggunakan pakaian tertutup, saat tidur supaya akses tempat nyamuk bisa menggigit berkurang.
Untuk teman teman traveller yang sering travelling ke luar Kota atau luar negeri, sebaiknya cek ricek dulu informasi apakah Kota/negara tersebut bebas dari marabahaya malaria. Bila memang harus tetap pergi. Jangan lupa minum obat sebelum berangkat, selama di Kota tersebut dan setelah pulang.
5 Hal tadi dapat Kita lakukan di rumah. Dengan begitu Kita turut mendukung pemerintah mengeliminasi penyakit Malaria ini. Supaya Indonesia bebas malaria 2030.
Wah tips yang sangat bermanfaat, saya jadi lebih tahu tentang malaria, padahal sebelumnya saya belum tahu banyak 😀
terima kasih, tips nya bermanfaat sekali.
apakah gejala ini sama bagi anak kecil maupun orang dewasa?