“Kak, kalau mau ke sini dari Makassar Naik apa ya?”. Aku tersenyum saat membaca pertanyaan itu di minivlog tentang destinasi wisata Rammang Rammang di akun Instagramku. Swear, aku nggak sangka loh. Animo yang lihat minivlog itu cukup tinggi. Banyak yang tanya harga tiket, keseruannya apa saja, tempat makan dan lain lain. Padahal itu vlognya biasa saja, karena memang aku belum bisa editing optimal.
Kira kira kenapa ya orang yang bukan follower tertarik mampir ke postingan minivlogku?. Kalau menurutku bisa jadi karena moment yang kita tangkap melalui video pas dengan kebutuhan mereka akan informasi. Nah vlog yang begini ni cocok banget buatku menangkap moment tertentu dan membaginya ke khalayak ramai.
Tapi sayang aku belum bisa bikin vlog yang menarik. Belum bisa ngedit supaya vlognya tampak eye-catching. Dan ini yang bikin aku sedih sekaligus gemes. Karena lingkungan sekitarku. Teman teman bloggerku juga kebanyakan malah belum ngevlog. Jadi tidak ada tempat bertanya saat tersesat.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Begitu komunitas ISB memposting tentang workshop vlogging with CNI. Aku buru buru daftar. Alhamdulillah ternyata terpilih. Senang banget kan ya. Dari jauh jauh hari Mentor workshop Dudi Iskandar, mengingatkan untuk mendownload Dua aplikasi dasar yang akan dipakai nanti. Yakni aplikasi Legend dan Power Director. Nah kalian yang mau belajar edit vlog. Yuk download juga.
Kang dudi sapaan akrab mentor workshop Vlog ini berkata, bahwa vlog itu adalah video yang berisikan konten tentang cerita keseharian seseorang. Karena itulah disebut video blog. Vlogger biasanya adalah sapaan para pembuat vlog, nah vlogger ini berbeda dengan YouTuber. Kalau video YouTube bisa apa saja dan tidak perlu ada ceritanya.
“Dua Hal penting ini jadi dasar supaya vlog kamu menarik ditonton. gambar yang stabil alias tidak bergoyang, dan suara/informasi yang ingin disampaikan terdengar jelas” lanjut Bapak 3 anak yang juga Jago fotography ini.
” Untuk cara shoot sebenarnya ada dua, Long shoot dan Cut To Cut, namun untuk pengguna smartphone lebih aman dan nyaman menggunakan cut to cut” Aku langsung mengiyakan, kebetulan teknik ini lah yang sering kupakai. Shoot cukup 3-5 detik per scene nya.
Untuk workshop vloggingnya sendiri, banyak praktek daripada teorinya. Kang Dudi yang sore itu menggunakan kaos ungu dan berkaca mata, tampak sabar menjelaskan fitur fitur yang digunakan dalam mengedit video vlogging. Aku jadi tidak sungkan untuk bertanya.

Beberapa hal dasar yang aku ingat, akan kutuliskan disini ya gaes. Yang pertama tentukan tema vlognya. Lalu durasi panjangnya vlog. Banyak yang mengatakan untuk sebuah vlog di YouTube maksimal 5 menit. Nah dari 5 menit itu, kita usahakan 10 detik pertama Harus menarik orang untuk menonton lebih lanjut.
4 Hal penting dalam mengedit Vlog adalah, Satu menyatukan semua potongan scene, lalu membuat cover yang bagus untuk awalan sebuah vlog, musik bisa dimasukan untuk menambah effect namun harus dicari yang benar benar sesuai. Video yang sudah jelas memberikan informasi tidak perlu diberikan teks penjelasan lagi. Kalau bagiku itu mengganggu. Menonton sambil membaca teks itu lelah gaes. Nah fungsi editing dari aplikasi Legend dan power director akan aku jelaskan dibawah ini gaes.
Aplikasi Legend
Jenis aplikasi ini berguna untuk mengedit foto/scene video yang diberi tulisan. Banyak ragam efek, warna dan bentuk tulisan yang bisa Kita kreasikan. Contoh pilihannya seperti ini.
Kenapa perlu aplikasi ini? Karena aplikasi power director sendiri tidak banyak kreasi grafis yang ditawarkan.
Aplikasi Power Director
Aplikasi edit video, menurut Kang dudi. Ada banyak ragam. Untuk Android sendiri Ada kinemaster, Viva video, power director dll. Namun untuk aplikasi PD ini harga migrasi no watermarknya cukup terjangkau. Sehingga cocok untuk vlogger pemula macam aku. Selama ini aku terbiasa pakai kinemaster. Ya namun harus rela masih Ada watermark gede di sudut kanan atas bertuliskan kinemaster.
Beberapa fungsi Edit Di Power Director yang perlu kamu ketahui.
3 icon di sebelah Kiri itu penting dalam menyatukan setiap scene dari video yang Kita satukan
B
Icon disebelah kanan memegang peranan penting untuk menyimpan hasil video yang sudah kita edit.
Untuk lebih detailnya, aku akan bikin postingan khusus yang mengupas fungsi masing masing edit tools di aplikasi ini.
Alhamdulillah di akhir acara, Kang dudi pemilik blog kangdudi.com ini berpesan kepada peserta workshop agar sering berlatih mengedit video, nanti setelah terbiasa bakal jadi ketagihan. Teh Ani Berta Ketua komunitas ISB yang hari itu mengenakan dress code berwarna merah turut berpesan. “Membagikan sesuatu yang bermanfaat melalui tulisan bisa juga dilakukan oleh blogger “. Seperti tulisanku ini. Mengikat ilmu dengan menuliskannya. Semoga bermanfaat ya.
Iyess dan terima kasih banyak atas ilmu dari workshop yang diadakan oleh CNI Dan ISB. Insyaallah aku bakal rajin berlatih, apalagi mengedit videonya ditemani secangkir dark cocoa UP yang rasa dan aroma coklatnya terasa sekali, plus manfaat ginseng didalamnya. Salah satu produk unggulannya CNI (PT. Citra Nusa Insan Cemerlang). Yakin deh bikin tambah semangat.
Yuk Ah… Catch Your Moment and Share A Vlog
Kang Dudi sering menang lomba vlog dan foto nih . Kereen
Catat ganti power director. Suara kece, muka terlihat eksis mak. Semoga bisa ikutan juga
Saya termasuk yg mengabadikan video by smartphone. Dan yupsss..selalu cut to cut utk menyempurnakan video
aih seru banget kayaknya. aku pingin belajar juga nih karena si kakak suka banget divideoin haha
Saya ga pede untuk posting video jadi lebih ke foto mba… Perlu menanamkan rasa percaya diri yang lebih
Noted. Catet baik baik ah.
Btw aku juga slalu suka nonton minivlogmu di IG lho. Seru!
Saya juga termasuk yang belum ngevlog..hehehe.. Mantap tips nya. Nanti saya download aplikasi-aplikasi itu.
Sharing dong ilmunya mba langsung praktek gitu. Aku simpan ahh jadi referensi.
Saya sudah mencoba ke dua aplikasi itu, dan hasilnya jujur sangat memuaskan… Jadi gatel pengen bikin video mulu
gotta catch ’em all ya kak… mirip tagline pokemon. mantap iketan tulisannya, jd termotivasi bikin vlog
huaa kemarin habis delete aplikasi legend, gara gara belum pernah dipakai. jadi pingin download lagi nih
Iya sih mbak, aku tahu kalau ngevlog itu bermanfaat tapiiii…………..tapi…………………tapi…………………………..belum pd tampil di video itu lho mbak ehheheee…….sewaktu lihat kamera agak ngeri-ngeri, nanti khawatirnya banyak yang naksir 😀
Semangat ngevlognya mbak!!!!
Aku juga pakai 2 aplikasi ini, power directornya ufh pakai yg pro. menu2nya gak rempong jdi cocok pemula kayak aku yg pngin beljar bkin video.
Tp ada beberapa fitur yg kurang, semoga kedepannya bisa ditanbah lagi.
Happy Vlogging kakak..yeayy
saya juga belajar vlog mba
editnya pake viva tp udah premium
jadi ga ada watermark segeda gaban hehehe
cuma sampe skrg belum ketemu jawaban tentang cara mengecilkan suara musik yang ditambahkan ketika kita berbicara supaya suara kita lbh jelas.
sepertinya ada aplikasinya di viva..tp kok saya blm berhasil juga mengeditnya.
ada sih beberapa video lain yg diedit dan posting di youtube..tp terpaksa suara musiknya kecil bahkan samar
Workshopnya sangat berguna buat bikin vlog ala ala ya mba. Dan bisa dibuat melalui smartphone lagi sangat dimudahkan banget sekarang workshop bareng kang dudi pasti banyak ilmu yg didapat
thanks banget Kak Fika udah ngeshare hasil workshop dengan kang dudi di sini. note banget dam aku mau donlod segera aplikasi legend dan power director utk ngedit vlog ala-ala aku
Makasih banyak ulasannya teh. Kebetulan widya juga ada rencana mau ngevlog. hehehe aplikasi power director nya memang ngebantu banget ya mbak, kalo mau ngedit video vlog khususnya. 😀
Bikin channel Youtube dan punya konten video yang menarik masih jadi cita-citaku. Tapi di selang waktu ini udah mulai nyusun konsep buat yang akan dibikin. Termasuk di dalamnya juga soal pengambilan gambar dan editing. Seru sih emang belajar ginian. Workshop ini khusus buat editing di handphone ya, Mbak?
Kalau di HP aku pakainya FilmoraGo. Cukup lengkap sih tools-nya menurut versiku. Ada watermark-nya tapi di ujung doang hehehe jadi kalo mau dipotong gak susah.
Hm,,, ternyata susah-susah gampang juga ternyata ya mbak. Selama ini beberapa temen semangad pas rekam, tapi males pas editing. hahaha padahal, Latihan dan latihan agar terus mahir, tentunya cari bahan yang asik juga perlu. TFS mbak 😀
saya juga lagi belajar bikin vlog sih. PAs menenntukan storyboard ama lokasi dan proses syutingnya suka sih tapi pas editing langsung deh kelabakan hehehehe
ayuk mba ngevlog lagi.. aku bahan video udah numpuk di harddisk tapi ngeditnya itu loh yg kadang suka males hehe
Saya pingin bisa editing Mbak, tapi masih males belajar. 😁
Biasanya upload video ya upload aja tanpa editan sama sekali.
Noted deh ini aplikasinya hehe. Aku malah nggak pede kalo mau nampilin muka di vlog, jadi ya, gapernah pengin bikin gitu huhu padahal emang bisa lebih ke sasaran sih asal menarik
Keren ih emang kang dudi teaaa
Keren yg bisa konsisten ngevlog ya..
Nah Apagi buat yg pake kamera hp …tapi tetap kece edit2 video..
Kamu cuma tau Viva video dan video.show…
Pengen belajar teknik vlog juga, kayaknya di jember kok ga ada ya workshop beginian
Yeeyy jadi semangat lagi bikin vlog nih.. eh tapi saya masih susah ngvlog karena moment ambil bideonya yg ga bagus mba. Rempong jadi videonya goyang2.. aplikasi legend bisa juga ya. Hmm selama ini pakenya cuma power director aja.. tapi masih males editing..
Kata Kang Dudi, harus pede ya kalo mau buat video 😀
Mbak Fika cocok nih jadi vlogger. Suka bikin video saat jalan-jalan. Udah oke pula pengambilan gambarnya.