Assalamualaikum gaes.. gimana kabarnya?

Aku alhamdulillah baik baik saja. Nah di tahun 2020 ini kebetulan aku dapat hadiah sebuah planner. Planner ini aku isi dengan aneka rencana baikku untuk tahun 2020.

Salah satunya pengen mengaktifkan kembali online shop yang sempat vakum selama ini.

IMG20200111210607-1

Karena itu ketika e-flyer tentang gelar mapan 2020 muncul di linimasa Instagram. Aku tertarik sekali untuk ikut kelas usahanya.

Acara yang berlangsung selama 1 hari di Gandaria City Mall tanggal 11 Januari 2020 ini menawarkan beragam kegiatan. Diantaranya ada shows product, bazaar makanan, cooking class, lelang barang dan kelas usaha.

Terus terang aku tertarik dengan kelas usahanya. Ada 2 kelas usaha yang aku ikuti di acara yang mulai pukul 10.00 ini. Yakni kelas social media bersama bunda Elisa Koraag. Buncha atau juga sering dipanggil Mami Icha ini adalah seorang penulis sekaligus ketua komunitas blogger cihuy.

Elisa Koraag
Elisa Koraag

Walau ternyata beliau sedang menghadapi musibah banjir namun beliau tetap professional saat mengajari kami para Mom’s peserta yang hadir. Bagaimana membuat content yang baik.

Mungkin sudah banyak yang tahu ya apa itu content. Content itu adalah isi (bahan) yang akan di post di social media. Bisa berupa tulisan, video, foto. Yang biasanya berupa informasi, iklan ataupun cerita dll.

Nah isi content yang baik ini lah yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para Mom yang punya usaha untuk mempengaruhi para audience di linimasa.

Materi : membuat content sosial media
Materi : membuat content sosial media

Tapi yang paling harus diperhatikan pertama kali saat membuat content untuk postingan usaha adalah “siapa target market”

Hal ini juga mempengaruhi akan diposting dimana content tersebut. Dan materi ini terkait pula dengan kelas usaha yang aku ikuti sorenya. ” optimalisasi sosial media untuk Mendukung usaha rumahan” yang disampaikan oleh Mbak Dyah Lorreta.

Mbak Dyah Lorreta

Pasti sudah pada kenal kan sama mbak Dyah? seorang Dosen yang aktif mengajar di beberapa Universitas, mengisi banyak seminar serta seorang praktisi dan konsultan personality & self brandiing di De Health Solution Integrated Clinic.

Kembali ke materinya mbak Dyah Lorreta. Beliau yang saat itu menggunakan blouse dan cardigan berwarna hitam. Yang beliau ceritakan merupakan salah satu hasil membeli pakaian secara online. Itu juga membuktikan bahwa sekarang ini berbelanja secara online sudah merupakan kebutuhan.

IMG20200111171239

Karena itu usaha rumahan harus sudah bisa memasarkan produknya secara online agar dapat memperluas Jangkauan pembeli. Begitu kata mbak Dyah.

Beliau juga mencontohkan bagaimana aneka makanan rumahan yang laris walau tidak punya kedai. Karena dipasarkan melalui layanan pesan antar makanan sebuah ojek online.

Semua kendala seperti Tak punya kedai yang bagus, lahan parkir sempit, tempat tersembunyi, daerah macet. Semua sirna sejak adanya pesan antar makanan secara online. Yang penting tampilan makanan di katalog pesan antar ojol tampak menggugah selera. Dan ternyata rasanya nanti, terbukti enak. Ya sudah insyaallah bakal laris manis.

Begitupun pula diharapkan dengan usaha rumahan para Mom’s yang hadir di kelas usaha ini. Saat MC bertanya kepada para Mom. Lebih banyak menggunakan platform sosmed apa untuk mengiklankan dagangannya. Ternyata banyak banget yang menjawab hanya Facebook.

Padahal kata mbak Dyah Facebook itu sudah mengalami pergeseran pengguna. Jadi fb banyak diakses oleh pengguna usia 20 tahun ke atas. Dan yang masih aktif adalah usia 35 tahun ke atas. Selebihnya hanya suka membaca timeline atau silent reader.

Nah karena itu bila target market sesuai bisa menggunakan Facebook untuk sarana promosi.

Untuk whatsapp walaupun masuknya adalah sebagai sarana komunikasi. Tetap dapat dimanfaatkan sebagai alat promo. Misal dengan membuat group WhatsApp khusus calon buyer/pelanggan usaha kita.

Misal dalam 1 group ada 100 orang dan saat kita promo blast dan bisa closing 10 persennya saja. Itu sudah lumayan bukan?

Apalagi WhatsApp sekarang sudah bisa disetting macam macam. Status bisa diisi aneka promo. Bisa mengatur siapa yang mengirim chat ke dalam group. Admin saja, atau semua orang.

IMG20200111173801

Untuk Instagram sendiri selain memang dia digunakan oleh generasi yang lebih muda. IG ini juga optimal sekali untuk memvisualisasikan produk. Foto yang bagus, serta caption yang menarik, disertai hastag yang tepat. Insyaallah akan menarik lebih banyak calon buyer untuk melirik produk yang Kita tawarkan.

Perpaduan diantara semua socmed tentu saja akan membuat sebuah kolaborasi digital marketing. Salah satu platform yang juga dapat digunakan adalah YouTube dan blog. Kedua platform ini bisa Kita isi dengan review product yang Kita punya.

Masih banyak yang disampaikan oleh Mbak Dyah Lorreta. Dan saranku kedepannya kalau ada acara Gelar Mapan lagi dan beliau mengisi kelas usahanya. Segera deh daftar. Supaya kalian dapat langsung bertanya ke Narasumbernya.

Sebagai tambahan berikut tips promo usaha ala aku. Kebetulan aku dulu aktif jadi online shop di tahun 2011-2016. Dan penghasilanku bukan kaleng kaleng.

1. Di Facebook Kita dapat membuat tulisan berjenis covert selling. Istilah halusnya promo colongan. Bagaimana menyisipkan promo produk dalam cerita Kita. Contoh waktu itu aku laris menjual outer tenun saat menceritakan perjalananku ke kete kesu toraja. Tapi tolong hindari cerita yang berbeda dengan isi foto ( alias tidak nyambung) bila target marketnya usia 35 ke atas.

2. Buat review di blog. Aku mereview kotak makan/lunchbox yang aku jual. Dan aku linkkan dengan nomor WhatsApp serta akun Instagram olshopku. Dulu aku belum mengerti SEO. Nah bila ditambah dengan SEO aku yakin bakal lebih banyak yang mampir membaca reviewnya.

3. Di Instagram, sering posting instastory selain feed ig. Krn sekarang orang memang lebih suka lihat video daripada sekedar foto. Waktu membuka jastip jam tangan branded. Aku menggunakan instastory untuk promo. Alhamdulillah laris kok. Dan ini juga bisa diterapkan di Facebook. Ada sarana live Facebook dan juga tiktok. Sekarang tiktok digunakan banyak para pedagang untuk promosi dagangannya. Jadi nggak cuma anak alay doang kok di tiktok itu. Banyak hal bermanfaaat juga didalamnya.

Baiklah gaes sekian dulu ya ceritaku mengikuti kelas usaha di gelaran mapan 2020. Semoga nanti ada kegiatan seru lainnya yang dapat kubagikan kepada kalian. Kalau ada yang keliru mohon dibantu untuk diluruskan. Terima kasih dan sampai jumpa lagi

Terima kasih Gelar Mapan
Terima kasih Gelar Mapan

Leave a Reply

Your email address will not be published.